From Wikipedia, the free encyclopedia
Section of a device that contains the explosive agent or toxic material
A warhead is the section of a device that contains the explosive agent or toxic (biological, chemical, or nuclear) material that is delivered by a missile, rocket, torpedo, or bomb.
Types of warheads include:
Often, a biological or chemical warhead will use an explosive charge for rapid dispersal.
Explosive warheads contain detonators to trigger the explosion.
Types of detonators include:
Wikimedia Commons has media related to
…systems cannot deliver a missile’s warhead to the target with consistent, pinpoint accuracy. For this reason, strategic missiles have almost exclusively carried nuclear warheads, which need not strike a target directly in order to destroy it. By contrast, missiles of shorter range (often called tactical- or battlefield-range) have been fitted…
: the section of a missile containing the explosive, chemical, or incendiary charge
Subscribe to America's largest dictionary and get thousands more definitions and advanced search—ad free!
Flechette Warhead adalah warhead anti personel yang dapat digunakan pada motor roket FFAR maupun RD 702 (MK.66) kaliber 2,75".
Sistem penghancur roket darat kedarat pada Hulu lendak (WARHEAD) dan sistim penyala awal (Fuze). warhead adala salah satu komponen roket yang berfungsi untuk menghancurkan sasaran yang di kehendaki..
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec efficitur mattis nibh, non ornare neque. In bibendum consequat imperdiet. Duis eros ex, vestibulum vel fermentum ut, gravida at turpis. Etiam porta sem dolor, at finibus metus consequat a. Aliquam erat volutpat.
Sed nec fermentum leo. Vestibulum pulvinar, risus quis mollis posuere, lorem lectus pretium turpis, non elementum eros metus ut purus. Morbi hendrerit molestie augue luctus euismod.
So we were able to associate the small digital warhead with the rotor control.
Kami jadi bisa menghubungkan hulu ledak digital yang kecil dengan kendali rotor.
Pengujian merupakan salah satu validasi desain yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian desain dan performance suatu produk hasil penelitian dan pengembangan. Untuk pembuktian hasil desain tersebut, PT Pindad (Persero) malaksanakan pengujian hasil penelitian dan pengembangan salah satu produk pertahanan dan keamanan roket dengan menitik beratkan pada daya hancur serta kemampuan tabir. Pengujian yang dilakukan meliputi uji statis warhead (hulu ledak) roket pertahanan R-Han 122 B dan uji statis tandem shaped charge warhead untuk Anti Tank Guided Missile (ATGM) yang dilaksanakan di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 16-18 September 2015. Acara ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pengembangan Produk dan Proses PT Pindad (Persero), Heru Puryanto dan beberapa anggota Konsorsium Roket Nasional seperti Kementerian Pertahanan yang diwakili oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) dan Direktorat Jenderal Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pohan Kemhan), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogjakarta.
Kolonel Abdullah Sani, Kepala Bidang Matra Darat Balitbang Kemhan mengatakan bahwa kegiatan pengujian ini merupakan salah satu bagian dari wujud kerja keras sumbangan terhadap bangsa dan negara. Pengujian warhead roket ini merupakan salah satu program Balitbang Kemhan untuk R-Han 122 B, dimana akan dilaksanakan uji fungsi yang salah satu materinya adalah uji statis. Data-data ini akan sangat kami butuhkan dalam pengembangan roket yang merupakan bagian dari alutsista, sehingga roket ini dapat menjadi kebanggaan dan pada akhirnya bisa digunakan oleh kesatuan-kesatuan TNI, ujarnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, perwakilan dari Kemenristekdikti, Gunawan Wibisana mengatakan bahwa sedang disiapkan suatu dukungan berupa forum di tingkat Kementerian agar kegiatan pengembangan roket dapatberjalan secara lebih efektif. Sudah ada pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan perwakilan dari Kementerian. Semoga environment ini dapat terus terjaga, terutama di tempat-tempat yang dapat mendorong atau membuat kebijakan agar kegiatan yang akan dilakukan dapat lebih terarah dan dapat direalisasikan secara lebih cepat, tuturnya.
Kadiv Bangprodses PT Pindad (Persero), Heru Puryanto mengatakan bahwa pengujian ini dilakukan untuk validasi dan optimasi desain warhead Roket R-Han 122 B. Akan ada 8 materi uji yang akan dilakukan terhadap warhead untuk mengetahui karakteristik dan performance warhead yang akan dilaksanakan oleh tim teknis Bangprodses PT Pindad, tutur Heru.
Uji statis warhead roket pertahanan yang merupakan program kerjasama PT Pindad (Persero) dengan Balitbang Kemhan. Dua varian warhead roket R-Han 122 B, High Explosion (HE) dan smoke mengacu pada 8 materi uji yg meliputi : uji fragmentasi, untuk mengetahui jumlah pecahan dan berat pecahan minimum yang mampu mematikan target, uji perkenaan/kerapatan, bertujuan untuk mengetahui jarak mematikan pada radius yang telah ditentukan dengan menggunakan triplek serta plat aluminium, uji kuat suara ledakan dilakukan untuk mengukur kuat suara ledakan dengan menggunakan desibel meter, uji crater dilakukan untuk mengetahui ukuran diameter dan kedalaman crater (lubang/kawah) yang dihasilkan dari ledakan, uji blast effect dilakukan untuk menganalisa efek ledakan dengan mensimulasikan pada tembok dengan jarak yang telah ditentukan, uji bullet impact dilakukan untuk menguji sensitivitas warhead terhadap penembakan dengan menggunakan munisi ringan kaliber 12.7 mm, uji sympathetic detonation dilakukan untuk mengetahui sensitivitas warhead terhadap lingkungan penyimpanan, dan khusus untuk varian asap, dilakukan uji smoke untuk mengetahui kepekatan asap yang dihasilkan.
Selain warhead R-Han 122 B, juga dilakukan uji statis terhadap tandem shaped charge warhead untuk Anti Tank Guided Missile (ATGM) yang merupakan proyek PT Pindad (Persero) dengan Kemenristekdikti. Materi uji yang dilakukan antara lain ; uji daya tembus precursor warhead, uji daya tembus main warhead, serta uji daya tembus warhead dengan sistem tandem. Beberapa materi uji tersebut diledakkan di atas plat baja setebal 30 cm dan uji tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi daya tembus terhadap target.
Data-data yang dihasilkan dari uji statis warhead R-Han 122B dan tandem shaped charge warhead akan dianalisis untuk mengetahui detail performance warhead saat roket ditembakkan dan meledak di sasaran. Selain itu, data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai data pendukung saat dilakukan uji dinamis. (Anggia)
Megaco (resmi H.248) adalah sebuah implementasi dari Media Gateway Control Protocol arsitektur [1] untuk mengendalikan Media Gateways di Internet Protocol (IP) jaringan dan masyarakat beralih jaringan telepon (PSTN). Dasar umum arsitektur dan antarmuka pemrograman awalnya digambarkan dalam RFC 2805 dan saat ini definisi Megaco spesifik adalah ITU-T Rekomendasi H.248.1.
Megaco mendefinisikan protokol untuk Media Gateway Controller untuk mengontrol Media Gateways untuk mendukung aliran multimedia di jaringan komputer. Hal ini biasanya digunakan untuk menyediakan Voice over Internet Protocol (VoIP) jasa (suara dan fax) antara jaringan IP dan PSTN, atau seluruhnya dalam jaringan IP. Dalam protokol tersebut merupakan hasil kolaborasi dari kelompok kerja MEGACO Internet Engineering Task Force (IETF) dan International Telecommunication Union ITU-T Study Group 16. IETF standar aslinya diterbitkan sebagai RFC 3015, yang kemudian digantikan oleh RFC 3525.
Istilah Megaco adalah sebutan IETF. ITU kemudian mengambil alih kepemilikan protokol dan versi IETF telah direklasifikasi sebagai bersejarah. ITU telah menerbitkan tiga versi H.248.1, terbaru pada bulan September 2005. H.248 mencakup bukan hanya spesifikasi protokol dasar di H.248.1, tetapi banyak ekstensi didefinisikan di seluruh H.248 Sub-series. Pelaksanaan lain Media Gateway Control Protocol arsitektur ada dalam protokol MGCP bernama sama. Ini digunakan melalui antarmuka yang sama dan mirip dalam aplikasi dan fungsi pelayanan, bagaimanapun, adalah protokol yang berbeda dan perbedaan yang mendasarinya membuat mereka tidak cocok.